Jalan

Selamat Datang di Blog IKAM TUBABAR

Rabu, 26 Desember 2012

Umar Ahmad Lantik Pengurus Ikam Tuba Barat

 BANDAR LAMPUNG (Lampost.Co): Wakil Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad melantik kepengurusan Ikatan Mahasiswa Tulangbawang Barat (Ikam Tubabar), Senin (17-12) di Kantor Bupati setempat, sekitar pukul 16.30.
Eko Andika dipilih sebagai ketua, sementara Wina halimah didaulat sebagai wakil ketua. Total 29 pengurus yang bakal menjalankan roda kepengurusan organisasi selama setahun ke depan.
 

Dalam rilis Ikam Tuba Barat, Fitma Indrawan, Kepala Departemen Pendidikan dan Pemuda, malam ini, mengatakan dalam pidatonya, Wakil Bupati mendukung penuh organisasi ini dalam berkiprah di masyarakat. Wakil Bupati mengatakan hanya 1,6 persen masyarakat Tuba Barat yang menyandang status mahasiswa. Dengan jumlah yang minim ini, ia berharap mahasiswa berperan sebagai agen perubahan di masyarakat. Tanpa itu, pembangunan di daerah akan terhambat karena insan intelektualnya tidak berkiprah dengan baik. 

Wakil Bupati juga berjanji menyokong penuh kegiatan peningkatan kapasitas kepemudaan.

Rabu, 28 November 2012

Peran Pemuda dalam Pembangunan Daerah

Lilis Wahyuni
Ksatria Ikam Tubabar

Sebuah pencarian adalah proses untuk menemukan tugas penciptaan. Tak ada yang sia-sia di dunia ini. Semua makhluk punya tugas penciptaan. Tugas penciptaan manusia adalah menjadi wakil tuhan (Khilafah Allah) di dunia fana ini. Tapi, tidak semua manusia menyadari tugas penciptaan karena iblis tak pernah tinggal diam dan selalu berusaha menggagalkan manusia yang ingin menuntaskan takdir penciptaannya .(Achdiat K. Mihardja)

Dalam membangun Daerah Tutang Bawang Barat tidak dapat dilepaskan dari peranan kaum pemuda yang  lahir dari sebuah keresahan dan idealisme yang  mengkristal menjadi sebuah gerakan sosial-politik dalam menciptakan tujuan dan impian.  

Sebagai pemuda asal Tulang Bawang Barat, melalui IKAM TUBABAR Kami berharap :

1. Adanya perubahan sosial bagi masyarakat tulang bawang barat 
Perubahan sosial yang mendasar bagi terciptanya daerah yang besar selalu dimulai dari kalangan muda yang mempunyai idealisme dan komitmen terhadap nilai-nilai perjuangan serta selalu resah dengan berbagai permasalahan sosial, yang dengan ikhlas berbuat demi masyarakat. ” tugas terpenting kita adalah menemukan tugas penciptaan. Tugas penciptaan menjadi khalifah Allah  adalah memberikan manfaat bagi dunia sekitar dalam bentuk cipta dan karya. Mencipta dan berkarya menjadi bagian kehidupan yang sangat penting bagi kita”. Mungkin terlihat sangat marxist, tetapi itulah hidup dan kehidupan, materialisasi dari kehendak berupa amal menjadi sangat urgen dalam kehidupan. Tidak hendak menegasikan cogito ergo sum  tapi rasanya tidak cukup berprinsip hanya menggunakan konsep crtesian  tersebut. Hidup ini mesti ada karya, mesti ada sesuatu yang kita perbuat untuk sekitar kita.


2     2. Lahirnya generasi muda yang berkarya
Sebagaimana karya yang dimaksud tidak hanya sebuah karya yang keluar bagai katak yang meloncat. Teringat langsung loncat begitu saja tanpa ada pertimbangan dan ingatan akan hal lainnya. Karya yang muncul haruslah sebuah karya yang sesuai dengan kondisi dan regulasi yang ada sehingga menjadi sesuatu yang realistis tidak semata-mata menjadi materialisasi dari angan yang melambung tinggi. Karya yang lahir dari keinginan tertinggi, berangkat dari kesadaran, ditopang dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup sehingga bisa menjadi karya yang sempurna karena telah melalui proses yang cerdas dan dinamis.
Pada titik inilah kemudian terjadi pertempuran yang sangat seru dan menarik ketika mencoba untuk berkarya dan mencipta. Seperti yang di ungkap Soren Kiekergard dimana hidup ini mesti kita lewati dari depan sementara kita baru tahu dari belakang nanti setelah menjalani hidup ini.

     3. Lahirnya pemuda yang mempunyai  tantangan dan harapan  
Pembangunan daerah di era globalisasi telah menunjukkan semakin signifikannya peran teknologi dalam berkontribusi pada peningkatan taraf kualitas hidup suatu daerah. Bahkan dapat dikatakan bahwa teknologi telah menjadi bagian yang terpadu dalam pembangunan itu sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa di era globalisasi sekarang ini telah lahir paradigma baru pembangunan daerah yakni paradigma ekonomi-teknologi atau lazim disebut dengan techno-economy paradigm.

Konsekuensi logis dari globalisasi adalah tergerusnya nilai-nilai lokal yang ada dalam sebuah masyarakat. Hal itu terjadi karena terjadinya pertalian simpul-simpul kebudayaan yang terjadi karena pengaruh modernisasi. Sementara itu nilai-nilai tradisional tergugat eksistensinya, agama dan moralitas pun pada akhirnya menjadi sesuatu yang sangat jadul sehingga sikap dan prilaku mahasiswa jauh dari nilai-nilai agama dan karakter bangsa. Melihat akan adanya hal itu sebagai pemuda generasi penerus tulang bawang barat sudah seyogyanya kita harus apresiasi dan juga punya talenta untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan yang sudah ada  sejak nenek moyang kita.Hal yang harus kita lakuhkan adalah tetap menjaga kebudayaan yang telah ada dengan tidak memasukan budaya luar yang akan memudarkan budaya asli. 

      4. Adanya pemuda generasi pelopor perubahan
Generasi muda sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lapisan bangsa ini yang dikenal sebagai tulang punggung masyarakat tentu mempunyai kewajiban besar untuk mengemban perbaikan bangsa ini. Oleh karena itu peranan mahasiswa sangat dinanti-nantikan oleh segenap lapisan masyarakat.
Talcott Parson membagi dua dimensi peran, yaitu kewajiban dan hak. Kewajiban adalah tanggung jawab peran yang harus, atau diharapkan akan, dilakukan oleh seseorang. Sedangkan peran berupa respon orang lain terhadap dilaksanakannya tindakan itu disebut hak. Konsep peran berkaitan dengan status dalam struktur sosial (Johnson ; 1994).

Peranan pemuda tidaklah dibatasi pada kewajiban akademis dan lingkungan kampus saja, melainkan juga vital pada berbagai fungsi lain di lapangan. Pemuda dituntut untuk secara kritis mampu terlibat lebih aktif dalam upaya pembangunan daerah, melalui proses belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diiringi pula dengan kerja nyata di lingkungan. Dan pengabdian mahasiswa di bidang pembangunan masyarakat ini dapat dimulai sejak dini melalui berbagai bentuk aplikasi karya dan bakti nyata.

Secara prinsip, peranan pemuda senantiasa mengisi ruang kosong dalam masyarakata, yakni berperan secara alamiah dalam kepeloporan dan kepemimpinan dalam menggerakan potensi dan sumber daya yang ada pada masyarakat. Kepeloporan dan kepemimpinan tidak hanya dimaknai dalam keterlibatan pemuda dalam lingkaran kekuasaan pemerintahan, akan tetapi sejatinya kepemimpinan menghasilkan jiwa kepeloporan dalam melakukan perubahan masyarakat menuju yang lebih baik, meski tidak berada dalam kekuasaan yang strategis, sehingga kepeloporan itu dapat mengilhami masyarakat untuk termotivasi menjalani hidup dengan baik. Seperti yang terdapat dalam sebuah kaida tasharraful imam ‘ala raiyyatul man’uthun bi al mashalah (Kebijakan pemimpin harus sesuai dengan kemaslahatan umat). (Rahman, 2006.

Dari keterangan diatas setidaknya menjadi sebuah gambaran bahwa peranan terpenting bagi pemuda adalah mengisi kekosongan dalam tubuh masyarakat, yaitu peranan dalam kepemimpinan dan kepeloporan dalam melakukan perubahan sosial bagi masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Sebagaimana sya’ir dari Ali Ibn Abi Thalib yang berbunyi : “Laysal fataa, man yaquulu kaana abi, Innamal fataa man yaquulu ha anadzaa”.  Artinya : Bukan disebut seorang pemuda apabila hanya membangga-banggakan para pendahulunya, tetapi sesungguhnya yang disebut pemuda adalah yang berikrar untuk senantiasa berbuat yang terbaik dengan kekuatan dirinya sendiri.
Untuk mencapai kemajuan dalam pembangunan, generasi muda harus memiliki kesepahaman dalam melaksanakan agenda-agenda pembangunan itu sendiri. Energi pemuda yang bersatu sangat cukup untuk mendorong pembangunan daerah yang lebih maju. Karena kami yakin karakter generasi muda Tulang Bawang Barat memiliki kekuatan fisik, kecerdasan dalam berfikir, ketinggian moral dan kecepatan belajar atas peristiwa yang mendukung di bidang pembangunan. saya sebagai mahasiswa Tulang Bawang Barat,yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Tulang Bawang Barat(IKAM TUBABAR) akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjadi pelopor,agen perubahan serta gerasi penerus yang mampu memberikan yang terbaik untuk daerah Tulang Bawang Barat yang lebih maju dan semoga apa yang saya berikan nantinya akan bermanfaat dan dapat dirasakan bagi elemen-elemen masyarakat Tulang Bawang Barat. Pada akhirnya melalui tulisan kecil ini begitu besar harapan untuk kita semua, sebagai generasi muda Tulang Bawang Barat  kita tumbuhkan kembali semangat untuk berperan serta dalam pembangunan daerah Tulang Bawang Barat sehingga mencapai pembangunan yang lebih maju dan sejahtera. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk Tulang Bawang Barat yang lebih baik...
Tidak ada yang tak mungkin, apabila kita mau bekerja dan melakuhkanya.. karna allah slalu bersama orang-orang yang mau melangkah untuk kebaikan.Apabila usaha kita besar pasti akan di bayar mahal sama allah SWT.. Allah tidak akan pernah ingkar janji..
IKAM TUBABAR BISA....

Minggu, 25 November 2012

Pemuda itu bernama IKAM TUBABAR

Kepala Departemen Pendidikan
 

“Khoirunnas Anfa 'uhum linnas, man jadda wa jadda’ adalah sebuah ungkapan yang sudah tak asing lagi untuk kita dengarkan, melalui 2 konsep itu kami  memupuk keyakinan akan keberhasilan dalam menjalani kehidupan khususnya untuk bersama sama membangun daerah Tulang Bawang Barat,dan indonesia pada umumnya.

kami berharap melalui IKAM TUBABAR terkumpullah Pemuda yang:

     1. Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak.

Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Se­sungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al­-Anbiya, 21:59-60).

       2. Memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, antusias untuk bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsistennya kata dan perbuatan (walk the talk) 

KABID Pendidikan & Kepemudaan IKAM TUBABAR

Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).“Kami ceritakan kisah me­reka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda.pe­muda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah­kan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, se­sungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).

        3. Seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai.

Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan ber­jalan sampai bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).

Seperti ungkapan DR.Yusuf  Qaradhawi ibarat matahari, maka usia muda berada pada posisi jam 12 (titik kulminasi) ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Secara fisik dan spirit/semangat, pemuda memiliki keunggulan dominan dibanding dengan anak kecil atau orang-orang lanjut usia atau maaf, jompo. Sejarah membuktikan betapa pemuda berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan, perlawanan terhadap diktator tiranis, status quo serta perkembangan science dan teknologi. Ini beralasan karena pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju lebih baik.

Karena PEMUDA Hari ini PEMIMPIN Masa Depan

Pentingnya memanfaatkan masa muda digambarkan dalam hadist Rasulullah SAW, sebagai berikut: “Manfaatkan yang lima sebelum datang yang lima: masa mudamu sebelum datang masa tuamu; masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu; masa kayamu sebelum datang masa miskinmu; masa hidupmu sebelum datang masa matimu; masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.” (H.R. Al Baihaqi)

Maka kami mahasiswa asal Tulang Bawang Barat yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Tulang Bawang Barat (IKAM TUBABAR) akan memberikan yang terbaik untuk membangun daerah ,bangsa serta negara dan semoga kontribusi yang kami berikan sebagai pemuda dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya masyarakat kabupaten Tulang Bawang Barat, kami juga mengharapkan kritik dan saran agar dapat mewujudkan IKAM TUBABAR yang lebih bermanfaat. IKAM TUBABAR Bisa!!






















KABID Pendidikan & kepemudaan IKAM TUBABAR

Jumat, 23 November 2012

"Ikam Tubabar, Berkontribusi dalam membangun daerah"


Eko Andika
Ketua Umum Ikam Tubabar
”Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh,” itulah yang mengawali kami untuk berefleksi membangun kebersamaan antar mahasiswa yang diberi kesempatan untuk malanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Dengan membentuk sebuah wadah bersama sebagai media komunikasi, aktualisasi diri, mengembangkan kreatifitas dan mencoba berkontribusi bagi kepentingan publik. Kami menyadari bahwa masyarakat luas menanti sentuhan-sentuhan dari ” Creatif Comunity” (Mahasiswa) dimana diharapkan dapat melakukan perubahan-perubahan terhadap realitas sosial kearah yang lebih baik. 

Mahasiswa adalah kaum intelektual yang senantiasa mengusung idialisme ditengah kehidupan masyarakat. Mereka merupakan elit kecil dari pemuda Indonesia yang memiliki kharakteristik khas dibandingkan dengan entitas yang lain. Pemuda dibekali dengan fisik yang kuat, mobilitas yang cepat, daya ingat yang kuat serta daya juang yang tinggi. Potensi pemuda akan menjadi kekuatan dasyat jika dimanage dan diberdayakan dengan optimal. Bahkan Proklamator Bangsa ini pun sadar akan potensi tersebut, Soekarno pun pernah mengucapkan stetment lantang tentang pemuda : “Berikan aku sepuluh pemuda! Maka akan aku guncang dunia!”

Kita sadari bahwa mahasiswa mempunyai sedikitnya tiga peranan pertama Mahasiswa sebagai agent of change artinya mahasiswa merupakan unsur utama yang melakukan perubahan-perubahan, penyambungan aspirasi masyarakat, ke-dua Mahasiswa sebagai social control artinya mahasiswa unsur yang melakukan kontrol ataupun pengawasan terhadap apa yang terjadi dalam realitas sosial. Ke-tiga mahasiswa sebagai Iron Stock dimana Mahasiswa juga sebagai generasi yang disiapkan sebagai generai penganti dari pemimpin-pemimpin bangsa dimasa depan.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas kami Ikatan Mahasiswa Tulang Bawang Barat (IKAM TUBABAR) sebagai komunitas yang selalu menjunjung tinggi humanisme, demokrasi, semangat religius, dan menempatkan dirinya sebagai wadah yang independent dan selalu bergerak untuk melakukan perubahan-perubahan. Oleh karena itu untuk menyelaraskan i’tikad dan cita-cita tersebut maka kami mahasiswa asal Tulang Bawang Barat yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Tulang Bawang Barat (IKAM TUBABAR) akan memberikan yang terbaik untuk membangun daerah ,bangsa serta negara dan semoga kontribusi yang kami berikan sebagai pemuda dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya masyarakat kabupaten Tulang Bawang Barat, kami juga mengharapkan kritik dan saran agar dapat mewujudkan IKAM TUBABAR yang lebih bermanfaat. IKAM TUBABAR Bisa!!!